Tadi malam mungkin jadi cerita yang gak akan terlupakan. Sebuah cerita yang lebih nikmat daripada conello vanilla chocolate, bakso goreng, bahkan timphan.. -.- (timphan = kue tradisional Aceh yang terbuat dari tepung dan dibalut dengan daun pisang, biasanya berisi kelapa atau srikaya)
Cerita berawal saat aku sedang iseng-iseng liat spesifikasi HP di internet. Terus tiba-tiba datang Syaifil (adek kelas waktu SMA dulu) ke rumah dan ngajak nonton konser Gigi di Taman Sari. Oke lahh, aku langsung mau.
18.25 WIB
Aku dan Syaifil berangkat ke rumahnya dulu di Keutapang. Didalam perjalanan kami sempat singgah beli tahu Sumedang, dan rasanya : YA BEGITULAH.. -.-
18.50 WIB
Aku nyampek dirumah Syaifil. Kami gak lupa shalat maghrib dulu ^_^ Selesai shalat, waktunya ngehabisin SI TAHU SUMEDANG, yaa sekalian nunggu Syaifil selesai mandi.
19.15 WIB
Aku dan Syaifil berangkat ke rumah kawan-kawan yang laennya. Dan ketemu dengan Asrul, Sayed, dan Aulia. Sebelum siap-siap nonton konser Gigi, aku dan Syaifil makan nasi goreng plus telor goreng sebentar. Akhirnya perut-perut tak berdawai itu pun kenyang. Waktu mau pergi, Syaifil beli kopi panas sebungkus, katanya buat Bang Mustika (seorang seniman). Dan setelah semuanya ebrse (baca : beres), tanpa do-re-mi-fa-sol-la-si-do kami pun langsung menuju ke pemukimannya Bang Mustika di daerah Lampulo.
19.50 WIB
Sesampainya di rumah Bang Mustika, ternyata disana sedang rame anak-anak teater asuhan Bang Mustika. Dan kebetulan, disana lagi ngadain bakar-bakar ikan dan cumi-cumi. Kami pun langsung bantu membantu biar bisa langsung bantu membantu biar bisa langsung bantu membantu biar, alahhh.. -.-
21.00 WIB
Semuanya udah pada kenyang. Aku langsung berbaring di teras. Angin terasa sangat kencang, sekencang ingus yang ditarik masuk kembali kedalam hidung. Aku mulai bersin-bersin dengan nada C Minor -.- Bang Mustika sibuk ngobrol sama kawan-kawannya, ya biasalah, pokoknya yang di omongin tentang orang tua semua lah. Sedangkan kami (aku, Syaifil, Asrul, Sayed, dan Aulia) cuma bisa memandang ketombe langit yang gak pernah pake Rejoice Shampoo. Karena perasaan bosan udah level top player, aku langsung keluar berdua dengan Sayed dengan alasan mau cari kentut (baca : angin). Ditengah perjalanan ternyata Syaifil dan Asrul nyusulin, dan berselang 5 abad kemudian, ehh.. -.- dan berselang 5 menit kemudian Aulia pun ikut bergabung. Kami melihat sebuah situs sejarah yang menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya tragedi tsunami di Aceh pada tahun 2004. Sebuah kapal nelayan yang berukuran cukup besar nyangkut diatas sebuah rumah warga. Kapal itu gak diturunkan lagi, dan kawasan itu kini menjadi tempat wisata. Kami pun menaiki tangga yang membawa kami keatas untuk melihat badan kapal dengan lebih jelas lagi.
23.00 WIB
Suasana diatas sana sangat sejuk. Dan kami semua udah berbaring sambil menatap kembali ketombe-ketombe langit yang berserakan tapi teratur. Sesekali kelelawar yang berwarna putih terbang melingkar tepat diatas kami. Dan sekitar lima kali bintang jatuh pun terlihat oleh mata kami.
01.00 WIB
Gak terasa udah beberapa jam kami berbaring diatas sana. Tapi, karena suasana disini benar-benar yang tidak bisa diungkapkan dengan batuk-batuk, tak satupun yang ingin pulang ke rumah. Perasaan lapar pun muncul. Syaifil, Asrul, dan Aulia pun pergi mencari jajanan. Sedangkan aku dan Sayed tetap tinggal diatas. Tapi berselang sekitar 10 menit kemudian muncul dua orang warga ke hadapan kami berdua. Kami dicurigai, tapi karena kami memang gak berbuat apa-apa dan gak bersalah sama sekali, kami pun ditinggalkan dan kedua warga tadi kembali turun dan pergi entah kemana.
01.20 WIB
Jajanan telah sampai. Kami sibuk menyantap makanan yang apa adanya itu dengan lahap. Dan karena perut udah overkenyang, satu persatu dari kami pun tumbang dan tertidur, TIDUR DIATAS SITUS SEJARAH!!! ckckck -.-
02.30 WIB
Hanya aku dan Sayed yang masih melek. Tapi karena lapar menyerang kembali, aku dan Sayed pergi mencari makanan. Sekalian keliling kota Banda Aceh di tengah malam.
03.00 WIB
Kami sampai kembali keatas situs sejarah tadi. Setelah kembali melahap habis semua makanan, semua pun tertidur.
04.00 WIB
Semuanya terbangun. Karena ada beberapa warga yang udah terbangun juga, kami langsung tancap gas kabur dari lokasi karena semalam udah nginap ditempat yang seharusnya menjadi tempat wisata bagi orang-orang.
04.15 WIB
Kami tiba di taman Uleelheu. Ternyata banyak orang yang sedang memancing disana. Tapi karena rasa kantuk kagak nahaaann, kami pun beranjak tidur. Aku tertidur di kursi taman, sedangkan yang lain tidur di pelosotan. Karena banyak nyamuk, aku pindah kepinggir sungai yang airnya mengalir sangat deras. Syaifil dan Sayed pun mengikuti aku. Kami bertiga pun tertidur.
05.45 WIB
Kami semua terbangun dan hendak pulang kembali ke rumah masing-masing. Tapi, entah kenapa tiba-tiba ditengah perjalanan kami melihat sebuah amplop, dan saat kami buka, TARAAAAAA, selembar uang lima puluh ribu rupiah.. HAHA..!! Dan gak lama setelah itu, kami nemuin lagi uang seribu rupiah. Totalnya lima puluh satu ribu rupiah, lumayann.. wkwkwk.. Tapi, lagi enak-enak nyari harta karun, salah satu kendaraan kami kehabisan bensin. SIALL..
06.30 WIB
Setelah selesai isi bensin, kami bergegas ke laut syiah kuala. Dan gak lupa, poto-poto. Ahaha
07.30 WIB
Kami singgah ke warung, mau sarapan. Dan uang lima puluh satu ribu rupiah tadi pun ludes habis. HAHA
O8.00 WIB
Akhirnya aku nyampek ke rumah. Satu malam yang indah bersama arol the explorer and friends.. ckckckck -.-
moga blog ini jadi keren untuk seterusnya.. hope that.. ^_^
